Skip to content

Sabda Bina Umat 14 Agustus 2022

Renungan Pagi

 KJ. 381 : 1  Berdoa 

KASIH KARUNIA YANG MEMERDEKAKAN 

1 Timotius 1:12  17 

Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus (ay.14)
Bekerja atau melayani dalam tekanan atau gangguan tentu sangat tidak menyenangkan. Dalam keadaan demikian, kita pasti tidak dapat bekerja atau melayani dengan maksimal karena dikuasai oleh perasaan marah, kesal bahkan mungkin kehilangan semangat. Situasi tersebut juga dialami Timotius dalam pelayanannya di Efesus. Guru-guru palsu mengganggu dan menekannya, melalui ajaran-ajaran sesat yang mencampur unsur-unsur agama Yahudi dan Gnostik Hellenis.
Paulus tahu betul tantangan yang dihadapi Timotius, karena diapun dalam misi pelayanan seringkali mengalami tekanan dan gangguan. Sekalipun demikian Paulus tidak kehilangan semangat atau berputus asa. Paulus tetap setia melayani ditengah tekanan, karena Tuhan Yesus yang telah mempercayakan pelayanan senantiasa hadir dan menguatkannya. Bagi Paulus tekanan dan gangguan dalam pelayanan, tidaklah berarti apa-apa dibanding kasih karunia Tuhan yang telah ia terima. Kasih karunia Tuhan telah membebaskan atau memerdekakannya dari hidup lamanya yang penuh dengan dosa. Ia dari penghujat dan penganiaya, kini menjadi seorang yang berada di garis depan untuk bersaksi bagi kemuliaan Kristus. Dahulu hidup Paulus penuh dengan kebencian, namun karena kasih karunia Tuhan yang mengubah hidup Paulus menjadi orang yang di penuhi kasih dan ungkapan syukur.
Kasih Karunia yang memerdekakan dimaknai Paulus dengan kesetiaannya untuk melayani. Teladan Paulus ini hendaknya memberi inspirasi bagi kita untuk mengisi hidup yang telah di merdekakan, dengan karya-karya yang membangun dan menyenangkan Tuhan. Tekanan atau gangguan mungkin ada, namun mari kita maknai hidup ini bukan dari sudut tekanan dan gangguan tetapi dari sudut kasih karunia Tuhan yang memerdekakan. Dengan sikap demikian hidup kita pasti penuh dengan syukur, sebab Tuhan dengan setia menguatkan dan memberdayakan kita.
♪ KJ. 381 : 2
Doa : (Syukur pada-Mu Tuhan atas kasih karunia yang kami terima, berilah kami kesanggupan untuk menyatakan syukur kami melalui pelayanan hari ini)



Renungan Malam

 KJ. 251 : 1,2  Berdoa

PERJUANGAN YANG KUDUS 

1 Timotius 1:18  20 

“…supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati yang murni” (ay.18b)

Sebuah kata-kata hikmat berbunyi, “pilihlah perjuanganmu dengan bijak”. Artinya, seseorang sebaiknya bijak memilih antara apa yang akan diperjuangkan untuk mencapai tujuan hidupnya, dan apa yang tidak. Mengapa? Sebab kehidupan manusia penuh dengan pilihan, tak jarang pilihannya sulit dan kompleks. Karenanya, memilih yang terbaik dan layak diperjuangkan bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan hikmat dan keyakinan yang teguh untuk memilih perjuangan yang tepat serta mengerjakannya dengan setia.

Penulis surat I Timotius 1 menasihati pembacanya tentang hakikat perjuangan seorang pelayan jemaat, sebagaimana Rasul Paulus telah mengerjakannya dengan taat dan setia. Perjuangan itu disebut “perjuangan yang baik” (the good fight) atau “perjuangan yang kudus” (ay.18b). Yaitu perjuangan untuk memberitakan Injil dan melayani jemaat yang hidup di tengah situasi penuh tantangan dan masalah, baik yang datang dari luar mau pun dari dalam lingkungan jemaat sendiri. Termasuk adanya ancaman pengajaran sesat. Alasan kesetiaan ini adalah karena para pelayan Tuhan telah dinubuatkan (disiapkan sejak mulanya) untuk perjuangan itu (ay.18a). Syarat utama untuk berhasil adalah berjuang dalam iman dan nurani yang murni (ay.18b).

Tantangan pelayanan yang kita hadapi kini begitu beragam: pelayanan yang kurang kreatif; konflik internal jemaat dan penolakan terhadap pelayan gereja; ketidakadilan, diskriminasi dan kekerasan serta dampaknya yang perlu disikapi; hingga penolakan kaum intoleran terhadap kehadiran gereja dan lemahnya penegakkan hukum. Semuanya berpotensi menimbulkan krisis makna dalam diri seorang pelayan. Dalam situasi demikian, baiklah kita mengingat bahwa kita telah memilih perjuangan yang terbaik, dan Tuhan sendiri yang telah menyiapkan kita untuk “perjuangan kudus” ini. Karenanya perjuangan ini layak kita pertahankan dalam iman dan nurani yang murni.

♪ KJ.251 : 3,4

Doa : (Bimbing dan teguhkan kami Tuhan, dalam perjuangan kudus memberitakan Injil dan melayani-Mu di tengah jemaat dan masyarakat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *