Renungan Pagi
♪ KJ.432 : 1 – Berdoa
POHON TARBANTIN KEBENARAN
Yesaya 61 : 1-9
Supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya (ay. 3)
Ada beberapa jenis tanaman yang dipakai dalam Alkitab untuk mendeskripsikan hidup umat Allah. Salah satunya seperti terungkap dalam Yesaya 61 yaitu “Pohon Tarbantin”, yang dalam terjemahan Alkitab berbahasa Inggris disebut pohon “Oak”.
Pohon Tarbantin adalah salah satu pohon besar yang berdaun lebat dan tumbuh di padang gurun. Akar pohon ini dapat menjalar sampai kedalaman 45-65 meter, untuk mencari sumber mata air murni. Dengan akar yang kuat, ia sanggup bertahan bahkan di musim kering, sedangkan usia pohon tersebut bisa mencapai ratusan tahun. Karena besar dan kuat, ia menjadi tempat perlindungan bagi para musafir, ketika sedang melakukan perjalanan jauh.
Setelah mengungkapkan kesaksian tentang legalitasnya sebagai nabi yang diurapi Roh Allah, ia bernubuat tentang panggilan di balik kemerdekaan umat. Nabi mengingatkan bahwa keselamatan dari Allah, mestilah direspons dengan tugas yaitu membawa kabar baik kepada bangsa-bangsa lain. Panggilan ini dimanifestasikan dengan sebutan bahwa umat adalah “Pohon Tarbantin Kebenaran.” Mereka adalah “Agen Penyelamatan”, penyalur rahmat kasih Allah. Saat mengalami pemulihan dari segala sengsara di pembuangan, umat akan menjadi kuat bagaikan pohon Tarbantin. Dengan kekuatan baru itu, umat dipanggil untuk melakukan yang baik dan benar yakni menjadi tempat perlindungan bagi sesama.
Saat mengingat rayakan hari kemerdekaan Indonesia, kita diajak untuk terus memperkokoh panggilan kita. Kita dipanggil untuk senantiasa berakar kuat di dalam Tuhan dan bertumpu kepada-Nya, serta yakin bahwa berkat keselamatan telah tersedia bagi kita. Ketika kita mengalami kemerdekaan, Tuhan memanggil kita untuk menjadi “Pohon Tarbantin Kebenaran”, agar berfaedah bagi yang lain. Kita dipanggil untuk menjadi sosok yang membuat orang lain merasakan damai sejahtera dan sukacita. Saat penat, mereka bisa menemukan kesegaran baru; saat sedih, mereka bisa terhibur; saat kecewa dan putus asa, mereka beroleh semangat dari kita.
♪ KJ . 432 : 2
Doa : (Ya Allah, terima kasih atas kemerdekaan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Tolong kami untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berbuat baik kepada sesama)
Renungan Malam
♪ GB.107 : 1 – Berdoa
JUBAH KEBENARAN
Yesaya 61 : 10 – 11
Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya (ay. 10)
Ketika seorang mantan penatua dicalonkan sebagai calon diaken, banyak orang bertanya, “pantaskah seorang mantan penatua menjadi seorang diaken? Mari kita simak firman Tuhan yang disampaikan dalam kitab Yesaya 61:10-11. Nabi berkata : “Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,….(ay.10). Di ayat sebelumnya nabi berkata : “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang seng sara dan… ” (Yesaya 61:1). Tuhan memanggil dan mengutus nabi sebagai utusan-Nya untuk menyampaikan kabar baik kepada umat-Nya bukan karena nabi layak menjadi utusan Tuhan.
Nabi menyadari bahwa dirinya tidak layak untuk menjadi utusan Tuhan karena ia adalah seorang berdosa, tetapi Tuhan telah membuatnya dari seorang yang berdosa menjadi benar di hadapan-Nya. Tuhan (menyelubungi aku dengan jubah kebenaran) sehingga layak menjadi utusan Tuhan. Tuhan telah memberikan jaminan keselamatan kepada nabi sebagai utusan Tuhan (mengenakan pakaian keselamatan kepadaku) sehingga layak menyampaikan kabar baik (berita keselamatan) dari Tuhan ke pada umat yang sedang menderita. Karena itu nabi berkata : “Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak sorai di dalam Allahku … ” (Yesaya 61 : 10).
Tuhan yang membuat kita yang berdosa menjadi benar di hadapan-Nya dan layak untuk menjadi pelayan-Nya. Selayaknya apa pun tugas yang Tuhan percayakan kepada kita, harus disambut dan diterima dengan penuh sukacita dan limpah terima kasih kepada Tuhan serta mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
♪ GB 107 : 2
Doa : (Ya Allah, terima kasih karena Engkau telah mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan telah menyelubungi aku dengan jubah kebenaran)