Renungan Pagi
♪ KJ.406 : 1 – Berdoa
MENJADI TELADAN IMAN
Filemon 1 : 1-7
” . . . aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus” (ay.5)
Pernahkah mendengar ungkapan “orang Kristen KTP ?”. Orang itu disebut orang Kristen hanya karena di Kartu Tanda Penduduknya tertulis agamanya Kristen, tetapi kehidupannya tidak memperlihatkan bahwa dia adalah seorang pengikut Tuhan Yesus. Kita disebut “Kristen” bukan karena sudah dibaptis, dan diteguhkan sebagai warga sidi gereja. Kita disebut “Kristen” karena sungguh-sungguh beriman dan taat kepada Tuhan Yesus. Hal tersebut tampak melalui sikap mengasihi sesama.
Mari belajar dari Filemon, Paulus menulis surat Filemon ketika sedang mendekam dalam penjara karena Injil. Filemon adalah seorang Kristen yang kaya karena memiliki banyak budak. Salah satu dari budak-budak milik Filemon bernama Onesimus. Filemon adalah seorang Kristen yang sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan Yesus. Karena kasihnya kepada Tuhan Yesus, Filemon menjadikan rumah tempat tinggalnya sebagai tempat orang-orang Kristen berkumpul dan beribadah. Filemon memberi dirinya menjadi pelayan Tuhan Yesus. Paulus menyapa Filemon dalam suratnya sebagai “rekan sekerja kami”. Dalam suratnya kepada Filemon, Paulus berkata : “Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku …. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kau hiburkan, saudaraku” (ayat 4 dan 7).
Sangat jarang kita menjumpai orang Kristen pengikut Tuhan Yesus seperti Filemon : kaya, sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan Yesus, sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus dengan memberi diri menjadi seorang pelayan Tuhan Yesus, mau berbagi kasih dengan sesama terutama dengan sesama saudara seiman. Dikatakan sangat jarang karena orang Kristen pengikut Tuhan Yesus seperti Filemon, jumlahnya tidak banyak. Seandainya semua orang Kristen meneladani kehidupan yang diperlihat kan Filemon, maka dunia ini akan menjadi sangat indah.
♪ KJ.406 : 2
Doa : (Bapa, terima kasih karena Engkau telah hadirkan Filemon, seorang yang sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus dan mengasihi sesama. Buatlah kami mampu menjadi seperti Filemon)
Renungan Malam
♪ KJ.249 : 1 – Berdoa
TERIMALAH DIA SEBAGAI SAUDARAMU DALAM TUHAN
Filemon 1 : 8-16
” . . .supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih . . . . ” (ay.15 dan 16)
Pada masa lampau, budak merupakan milik sang tuan yang bisa dibeli dan dijual sesuai keinginan sang tuan. Bahkan, seorang budak bisa diusir dari rumah tuannya ketika sudah tua atau sakit. Yang paling mengerikan adalah bahwa sang tuan bisa membunuh budaknya ketika dia melarikan diri. Ancaman inilah yang dihadapi oleh Onesimus, salah satu budak Filemon yang melarikan diri.
Hubungan Filemon dan Onesimus sedang ada dalam ketegangan. Onesimus berani berlaku curang. Ia mencuri harta sang tuan dan melarikan diri ke Roma. Hukuman terhadap pelanggaran ini, bisa membuat Onesimus dihukum mati, karena selain melarikan diri, dia juga mencuri.
Ketika melarikan diri dan akhirnya dipenjarakan, Onesimus bertemu dengan rasul Paulus. Pengajaran Paulus membuat Onesimus akhirnya menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ia pun mengalami titik balik yang membuatnya bertobat dari kejahatan. Sejak saat itu Paulus menyebutnya sebagai anak (ay.10) dan buah hati (ay.12). Meskipun sudah sangat dekat dengan Paulus, namun Paulus tidak menahan Onesimus untuk kepentingannya sendiri. Ia justru menyuruh Onesimus untuk kembali ke pada Filemon.
Kebaikan hati Filemon membuat Paulus optimis untuk meminta Onesimus kembali kepada tuannya. Melalui suratnya, Paulus memediasi Filemon dan Onesimus supaya relasi mereka menjadi harmonis kembali, tanpa mengganggu atau membatalkan relasi tuan dan budak. Paulus meminta Filemon untuk menerima kembali Onesimus dengan sukarela bukan lagi sebagai hamba melainkan lebih dari hamba, yakni sebagai saudara yang kekasih. Umat Tuhan, mari kita akhiri aktivitas di hari ini dengan mengucap syukur bahwa kita punya teladan beriman seperti Paulus yang mau berbuat baik kepada Onesimus. Darinya kita belajar untuk selalu berjuang menjadi sahabat dan saudara bagi sesama.
♪ KJ.249 : 2
Doa : (Ya Allah, tolonglah kami. Buatlah kami mampu mengasihi mereka yang Engkau hadirkan dalam kehidupan kami dengan kasih seorang sahabat dan kasih seorang saudara)