Renungan Pagi
♪ KJ. 424 : 1 – Berdoa
BELAJAR DARI SALOMO MENJADI PEMIMPIN YANG MEMBANGUN WARGA GEREJA DAN MASYARAKAT
1 Raja-Raja 5 : 1-12
Dan TUHAN memberikan hikmat kepada Salomo seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya; maka damai pun ada di antara Hiram dan Salomo…(ay.12)
Umat Kristen percaya bahwa Alkitab adalah firman Tuhan. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm.119:105). Jadi, firman Tuhan itulah yang memungkinkan umat diterangi dan dicerahkan dalam hidup dan pertumbuhan mereka di dalam segala hal.
Dalam hal-hal apakah warga gereja diterangi, dan dibentuk menjadi pemimpin yang berdampak bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya? Ada 3 (tiga) hal yang dapat kita renungkan melalui pembacaan hari ini (1). Pembangunan bait suci bukanlah rencana Salomo, melainkan rencana Daud yang diungkapkan kepada nabi Natan (1 Taw 17). Tetapi, Tuhan tidak berkenan Daud membangun rumah bagi-Nya, melainkan oleh anaknya yaitu raja Salomo (lihat 2 Sam 7:1-29). Sebagai raja, Daud tentu sanggup membangun bait suci tersebut. (lihat 1 Taw 1:1-9), tetapi dia mengurungkan niatnya, karena Tuhan tidak berkenan. Daud melakukan kehendak Allah ketimbang kesenangan dan nama baik diri sen diri. Pemimpin yang menjadi berkat bagi Gereja adalah pemimpin yang takut akan Tuhan.
(2). Salomo adalah raja yang mendambakan hikmat ketimbang harta kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan. Salomo berhasil karena dikaruniai oleh Tuhan hikmat. Pemimpin yang menjadi berkat bagi Gereja dan masyarakat adalah pemimpin yang berhikmat (karena ia takut akan Tuhan).
(3). Poin yang ketiga sangat penting. Memang ada kebiasaan yang sangat berbahaya di dalam masyarakat, bahkan gejala tersebut sering juga terjadi di gereja, yaitu: bahwa pimpinan yang baru terkadang enggan untuk melanjutkan dan mengembangkan program pemimpin sebelumnya. Salomo di awal pemerintahannya membangun bait suci Yerusalem, karena menindaklanjuti raja sebelumnya Daud, ayahnya. Belajar dari pendahulu adalah bagian dari kepemimpinan yang berhikmat
♪ KJ. 424 : 3
Doa : (Tuhan tolonglah, agar hikmat-Mu menerangi jalan hidup dan pelayanan kami)
Renungan Malam
♪ KJ. 157 : 1 – Berdoa
MEMBANGUN BUTUH TENAGA KERJA
1 Raja-Raja 5 : 13-18
“Raja Salomo mengerahkan orang rodi, … ada tiga puluh ribu orang.” (ay. 13)
Raja Salomo mengerahkan begitu banyak tenaga kerja untuk membangun Bait Allah. Pembangunan itu berlangsung tujuh tahun lamanya. Mengapa Salomo harus mengerahkan begitu banyak tenaga kerja? Sebab hampir seluruh proses pembangunan itu dilakukan secara manual. Hiram, raja negeri Tirus, yang menjalin hubungan baik dengan raja Daud dan raja Salomo, turut mendukung pembangunan itu, dan Salomo menyediakan ban tuan berupa upah serta makanan bagi tenaga kerja yang diperbantukan.
Ada catatan kecil dalam teks ini yang menjelaskan kepada kita bahwa Salomo berhasil menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan raja Hiram. Dikatakan: “Dan Tuhan memberikan hikmat kepada Salomo seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya; maka damai pun ada antara Hiram dan Salomo” (ay.12). Kalimat ini menyatakan 2 (dua) hal kepada, yaitu : 1) bahwa hikmat adalah pemberian Tuhan yang membuat orang beriman dapat menjalin hubungan baik dengan negara lain. Permulaan hikmat itu adalah takut akan Tuhan. 2) bahwa Tuhan itu setia pada janji-Nya, karena itu tidak sia-sia kita berharap kepada-Nya.
Sejarah membuktikan bahwa suatu bangsa akan maju dan aman jika pemimpinnya mampu menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangganya. Hanya ketika keadaan aman, negara dapat membangun kesejahteraan rakyatnya. Namun demikian tidak mudah untuk melakukannya. Mengapa? Sebab kita hidup bersama manusia yang berdosa, sehingga sering mengutamakan kepentingan sendiri dan kelompoknya. Untuk itu diperlukan pemimpin yang berhikmat, adil dan benar. NKRI sulit maju, mengapa? Karena, tidak ada yang ditakuti oleh bangsa ini, bahkan tidak takut akan Tuhan. Buktinya ialah ada orang sekalipun sudah bersumpah, tetap saja melanggar hukum dan akhirnya dipenjara kan. Apakah kita adalah warga gereja yang takut akan Tuhan?
♪ KJ.157 : 2
Doa : (Tuhan, begitu banyak tenaga kerja di negeri ini, beri hikmat bagi para pemimpin kami agar mereka mampu menciptakan lowongan kerja)